BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 06 Desember 2009

2012 kiamat???

2012 kiamat???
* Oleh : Ayu Humairoh

Kiamat 2012. Siapa yang bisa menjamin atau meprediksikan hal tersebut. Tidak satupun orang yang dapat mengetahui atau memiliki ilmu tentang kedatangan Hari Kiamat itu.
Dunia saat ini sedang tersihir dengan film 2012. Tak hanya di dunia tapi juga di Indonesia. Antrian panjang pun terjadi di bioskop-bioskop yang memutar film tentang kiamat yang melanda bumi, termasuk di Cilegon. Di Cilegon, ratusan orang harus rela antri berjam-jam. Seperti yang terlihat di Studio 21 Mall Ramayana Cilegon.
Film 2012 besutan sutradara Jerman Roland Emmerich ini mencuri perhatian publik karena temanya yang controversial KIAMAT ! Duh sapa sih yang gak penasaran dengan akhir dunia ini? Gimana sih visualisasinya?
Film ini bercerita mengenai bencana alam yang telah diprediksi oleh para ilmuwan (geologis) berupa gempa dengan skala diatas 9 richer yang menimbulkan tsunami di seluruh jagat bumi. Untuk mengantisipasi musnahnya manusia dari sapuan tsunami maka dibuatlah 7 bahtera besar. Siapa yang bisa masuk ke bahtera tersebut? Jelas dong yang berduit! Sementara di sisi lain terdapat seorang penulis Jackson Curtis berusaha menyelamatkan diri dan keluarganya dengan cara apapun walaupun itu harus menyelundup ke bahtera besar. Sebenarnya menurut saya film ini bukan film mengenai akhir bumi lho, tapi tentang bencana alam dalam skala besar. Akhir ceritanya, dunia gak kiamat. Karena masih ada manusia yang bisa selamat melanjutkan kehidupan di daratan baru, benua Afrika. Walau begitu untuk sound effect juga cara pengambilan gambarnya saya memberikan jempol. Momen ketika kota perlahan ludes ditelan gempa, atau tsunami mengintai di depan mata lumayanlah bikin deg-degan. Rasanya seperti diseret ke dalam film tersebut. Coba ada 3Dnya, weeeh kayaknya mantep deh!
Terlepas dari jalinan ceritanya yang buat saya biasa banget, saya mempunyai catatan pribadi setelah menyaksikan film 2012 ini. Ada moral value tentang pentingnya kebersamaan keluarga. Tentang mengampuni dan memaafkan, karena sungguh kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput. Sakit sekali rasanya jika kita tidak bisa mengatakan “I love you or I am sorry” kepada orang-orang terdekat kita atau sekedar mengucapkan kata selamat tinggal kepada mereka. Kiamat itu rahasianya ALLAH SWT, mungkin di 2012, atau bahkan mungkin besok. Kita tidak tahu! Namun yang pasti hari itu akan datang. Timbul pertanyaan, apakah kita siap? Adegan dimana seluruh keluarga pasrah saling berpelukan saat tsunami menyerang menggetarkan hati saya. Apabila saya mengalami kejadian itu, pada saat tidak berdaya karena tidak ada lagi tempat aman atau daerah untuk menyelamatkan diri, apakah saya sudah siap? Apakah saya dapat tersenyum penuh keyakinan bahwa roh ini akan dijemput? Selagi masih ada waktu, saya ingin membenahi diri. Mohon maaf jika ada perbuatan atau perkataan saya yang pernah menyinggung hati. Yuk, mari bijaksana mempergunakan setiap detik yang ada untuk kebaikan sesama juga menyenangkan hati Pencipta kita.
Kapan dan bagaimana datangnya Kiamat itu hanya Allah SWT yang tahu, Kita hanya diberi tahu sedikit pengetahuan tentang tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat itu dari Alquran. Kita tidak usah terlalu histeris membayangkan kiamat karena yang mengetahui kapan kiamat besar itu akan terjadi hanya Allah SWT.
Ada saja pihak yang memanfaatkan moment tersebut tanpa memperhatikan effect yang akan terjadi dengan menyajikan atau membuat film dengan tema “Kiamat 2012” dimana diperlihatkan kehancuran Dunia. Bagus jika semua orang yang telah menonton menjadi Taubat dan memperbaiki diri, nach jika tidak? Kiamat adalah kuasa Allah SWT, kita sebagi mahluknya mau berbuat apa?
Menurut saya seluruh umat Muslim tidak boleh mempercayai isi dari film "2012" itu. Alasannya, karena kiamat belum diketahui kapan datangnya. Dan kita harus yakin dan percaya dengan pandangan agama bukan film. Tidak perlu dipercayai tahayyul yang membicarakan penentuan hari kiamat. Allah SWT juga belum memberikan signal kapan akan terjadinya kiamat. Dan tak satupun manusia yang bisa mengetahui kapan hari kiamat tiba. Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena dapat mempengaruhi pemikiran orang.
Kita sebagai orang Islam memang seharusnya mempercayai adanya hari kiamat. Namun, untuk kepastian terjadinya merupakan kuasa dari yang maha kuasa. Kepada kaum muslim untuk tidak mempercayai gambaran hari kiamat yang difilmkan sesuai dengan kalender Maya kuno yang meramalkan terjadinya bencana pada saat titik balik matahari di musim dingin tahun 2012.

Jadi untuk apa kita percaya pada bualan kaum yang notabenenya hanya sebuah ciptaan layaknya kita. Sungguh hanya Sang Penciptalah yang tahu tentang awal dan akhir, tentang ada dan tiada. Siapa yang takut mati? Padahal mati itu pasti dan hanya matilah jalan kita berjumpa denganNYA. Siapa yang ingin segera mati? Padahal waktu telah terbuang sia-sia. Khilaf, salah dan dosa ramah menyapa. Siapa yang ragu akan mati? Padahal maut siap menghampiri kapan saja, dimana saja dan siapa saja. Kiamat itu pasti. Mati itu pasti. Namun semua adalah rahasiaNYA. Kepastian-kepastian yang tersembunyi. Lantas apa yang bisa kita lakukan saat ini? Bertaubat. Tak terhitung lagi dosa-dosa yang telah tercipta, entah sengaja maupun tidak, entah sadar maupun tidak. Semua dosa yang melebur setelah tertempa 30 hari puasa, kembali menyapa di hari berikutnya. Sadarkah kita?? Lembaran putih pun memburam karena titik-titik noda. Mari bertaubat.. Tak sekedar taubat sambal tentunya. Tapi taubat nasuha, meninggalkan kesia-siaan dan tidak mengulanginya lagi. Memang berat, tapi mengingat bahwa usia itu rapuh, maka tak ada salahnya selagi kita masih bisa menghela nafas, kita instropeksi diri dan bertaubat. Tidak ada jaminan kita masih bernyawa esok hari. Perbanyak beristighfar. Daripada lisan hanya digunakan membual dan menggosip, mending dipakai untuk beristighfar. Ingat pula bahwa kita memiliki ladang dosa yang subur karena ketajaman lisan. Mendekatkan diri padaNYA. Selangkah saja kita menujuNYA, berlari-lari DIA menjemput dan menyambut kita. Saling menasehati dalam kebaikan. Jangan jadi si egois!! Bila mampu, tegurlah orang sekitar kita. Tak harus dengan kata membentak, memaksa maupun kasar. Bila dengan kata maupun sikap tidak ada daya, selipkan namanya dalam doa kita. Moga Alloh mengingatkan yang lupa dengan cara terbaikNYA. Entah detik setelah ini, menit setelah ini, jam setelah ini, hari setelah ini, minggu, bulan hingga tahun setelah ini, andai jatah usia masih tersisa. Maka syukurilah, bukan dengan hura-hura pesta. Tapi mari perbaiki ibadah kita, mari benahi langkah kita, mari rapatkan barisan kita. Bismillah.. Ingat 3 M kan? Mulai dari yang kecil. Mulai dari diri sendiri. Mulai sekarang juga. Kematian akan slalu ada untuk setiap mahluk dan itu akan datang tanpa kita sadari.
* Penulis: Seorang Mahasiswi Semester 1 Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

0 komentar: