Ada sebuah pertanyaan yang sangat membingungkan tentang masalah ini. Mana yang terlebih dahulu lahir antara kebodohan dan kemiskinan. Atau mana yang menjadi sebab akibat, kebodohan awal dari kemiskinan ataukah kemiskinan awal dari kebodohan?. Munkin ini dapat sedikit menjawab pertanyaan di atas, kalau menurut pendapat saya kemiskinan lah yang merupakan awal dari kebodohan. Karena kalau di Indonesia ini masih banyak masyarakat yang menderita kemiskinan yang mengakibatkan banyak anak Indonesia yang tidak dapat meneruskan sekolahnya yang akhirnya banyak anak Indonesia yang mengalami kebodohan. Salah satu cara untuk menghilangkan kemiskinan dan kebodohan, yaitu pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan, tetapi pendidikan di Indonesia sangat amatlah buruk menurut saya. Karena sekarang ini pemerintah lebih memerhatikan masalah poitik saja, munkin kalau menurut saya terkadang masalah pendidikan hanyalah dijadikan tameng pada saat pemilu saja, mereka mengatakan bahwa akan memperbaiki system pendidikan yang ada, tetapi kenyataannya setelah mereka dipilih mereka mengabaikan semua janjinya. Sepengetahuan saya sejak sekak tahun 1997, subsidi pendidikan dikurangi atau dipotong dan akibat dari pemotongan tersebut biaya pendidikan menjadi mahal saat ini. Kerena masalah ini juga lah banyak masyarakat yang tidak dapat menikmati bangku sekolah. Tentunya ini juga dapat berakibat kepada menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia ini yand akhirnya banyak masyarakat Indonesia yang menjadi seorang buruh, yang penghasilannya tidak menentu. Salah satu faktor lagi yang dapat menyebabkan kemiskinan,yaitu tindakan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat tinggi negri ini. Karena korupsi tersebutlah banyak rakyat yang terlantar karena sebagian uang yang mereka koruptor itu adalah hak rakyat. Harusnya uang yang mereka korup itu dapat dipergunakan untuk memperbaiki seluruh aspek yang dapat menunjang untuk memperbaiki siste pendidikan dan perekonomian. Banyak parapejabat yang korup tetapi mereka tidak dapat hukuman yang setimpal bahkan jika kereka tertangkap mereka hanya dikenakan denda untuk membayaran kerugiannya tetapi kenyataannya denda tersebut tidak sebesar uang yang mereka korup,apakah itu adil?, kalau menurut saya itu sangat amat tidak adil. Belum lagi fasilitas yang mereka dapatkan jika mereka tertangkap tidak seperti maling – maling ayam atau jemuran yang jika mereka tertangkap mereka harus merasakan pukulan-pukulan masyarakat terlebih dahulu bahkan di penjara pun mereka juga harus berurusan dengan pihak kepolisian lagi. Tapi apayang dialami koruptor iti sangat amat berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh maling ayam diatas. Mereka tidak terkena pukulan masyarakat, malah merekadilindungi oleh para penegak hokum bahkan mereka bah artis yang yang sedang naik daun selalu dikelilingi oleh para wartawan. Dan dalam penjara pun mereka mendapat fasilitas yang sangat amat nyaman. Mungkin dasina`saya ingin mengunkapkan sedikit saran saya, agar hokum lebih di tegakkan lagi. Satu lagi agar para koruptor di kenkan denda yang setimpal, kalau bias semua harta mereka di ambil supaya mereka merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat kecil. Tantunya membahastentang masalah kemiskinan dan kebodohan tadi, pemerintah harus lebih memperbaiki sitem pendidikan yang ada, serta membuat biaya pendidikan menjadi murah agar dapt terjangkau oleh masyarakat menengah bawah. Ini mungkin bias di jadikan prospek kerja presiden lima tahun kedepan yang haru menjadi lebih baik lagi dalam berbagai aspek. Terutama dalam aspek pendidikan dan ekonomi tentunya. Kebodohan tidakdapat dibiarkan begitu saja, karena dengan kebodohan tidak ada rangsangan dalam system pergerakan ekonomi. Kualitasnya pun menjadi rendah sehingga dapat menyebabkan bangsa ini jatuh lebih dalam lagi kedalam kemiskinan. Dengan kebodohan jugalah bannsa kita tidak mampu untuk memanfaatkan potensi ekenomi yang kita miliki. Sehingga banyak potensi ekonomi yang terbengkalai. Parahnya lagi bangsa ini selalu mengambil jalan pintas supaya potensi yang dimiliki dimanfaatkan oleh pihak lain. Tentunya jalan pintas tersebut tidak akan memajukan masa depan bangsa Indonesia sendiri. Dan ini memperlahatkan bahwa tidak ada pertanggung jawaban untuk mempertahankan potensi yang dimiliki oleh Negara kita. Kerena kebodohan yang dialami oleh anak bangsa akhirnya mereka tidak dapt membantu mengolah potensi perekonomian yana ada di Indonesia ini. Bias di lihat sebagian anak bangsa hanya menjadi penagaguran dan tentunya tidak dapat menikmati pendidikan yang layak. Inilah yang harus dibenahi oleh pemerinta
Senin, 07 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar